sipnosis jembatan pensil Empat anak Sekolah Dasar bernama Inal, Aska, Nia dan Ondeng berjuang mencari pendidikan dari guru mereka di sebuah sekolah gratis. Inal dan Ondeng sama-sama memiliki kekurangan fisik dan mental. Inal adalah anak tuna netra, sedangkan Ondeng terbelakang secara mental. Keterbatasan yang mereka miliki tak pernah sedikitpun melunturkan niat mereka mencari pendidikan. Ondeng, dengan cacat mentalnya, punya bakat menggambar sketsa. Kemampuan ini rutin ia lakukan untuk mengisi hari-harinya. Seluruh peristiawa hidup ia abadikan lewat sketsa. Termasuk kehidupan ayahnya yang bekerja sebagai nelayan, dan juga jembatan rapuh yang biasa mereka lewati saat bersekolah. Suatu hari, jembatan rapuh itu akhirnya rubuh saat keempatnya melintas. Musibah ini tak lantas mematahkan semangat mereka bersekolah. Mereka bercita-cita membangun kembali jembatan yang setiap hari mereka lalui itu Nah itulah sekelumit sinopsis film Jembatan Pensil yang tayang bulan September lalu. Intinya, fi
sinopsis sang pencerah Sang Pencerah adalah kisah seorang pemuda usia 21 tahun yang gelisah atas pelaksanaan syariat Islam yang melenceng ke arah sesat, Syirik dan Bid'ah. Kecerdasan mendorongnya untuk membuktikan kiblat Masjid Besar Kauman yang ternyata bukan menghadap ke Ka'bah di Mekah, melainkan ke Afrika. Hal itu membuat para petinggi Masjid Agung Kauman dan Kyai Penghulu Cholil Kamaludiningrat (Slamet Rahardjo) geram. Ahmad Dahlan (Lukman Sardi), anak muda yang lima tahun menimba ilmu di Kota Mekah, kini dianggap membangkang aturan. Ahmad Dahlan (Lukman Sardi) mengawali pergerakan pembaharuan Islam dengan mengubah arah kiblat yang salah. Ahmad Dahlan dianggap mengajarkan aliran sesat, menghasut, dan merusak kewibawaan Keraton dan Masjid Besar.